Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ecommerce Artinya: Penjelasan Seputar Bisnis Online

Ecommerce, Ecommerce Artinya, Marketplace, Bisnis Online, Online Business, Toko Online, Online Shop
Ecommerce Artinya


Ecommerce Artinya: Penjelasan Seputar Bisnis Online - Ketika berbicara tentang perpaduan bisnis dan teknologi, salah satu istilah yang sering kita dengar adalah "e-commerce". Platform ecommerce mengacu pada aktivitas jual beli barang dan jasa secara online melalui internet.

Era digital yang semakin maju, membuat ecommerce telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dari barang-barang elektronik, pakaian, hingga produk olahan makanan, semuanya bisa dibeli dan dijual dengan mudah lewat platform E-Commerce.

Dengan berbelanja yang tidak lagi terbatas pada toko-toko fisik, mempermudah bagi penjual maupun pembeli melakukan transaksi jual beli online. Tak heran, membuat fenomena ecommerce banyak menawarkan manfaat bagi konsumen maupun pelaku bisnis.

Namun, apakah kamu benar-benar tahu apa arti dari E-Commerce? Bagaimana cara memulai bisnis online dengan benar? Oleh karena itu,  artikel ini akan membahas jawaban dari setiap pertanyaan-pertanyaan tersebut, serta memberikan tips-tips tata cara mengoptimalkan penggunaan platform ecommerce.

{tocify} $title={Table of Contents}

Apa Itu Ecommerce

Ecommerce adalah singkatan dari Electronic Commerce, atau dalam bahasa Indonesia berarti Perdagangan Elektronik atau E-niaga. Jadi, ecommerce artinya tempat atau wadah bagi bertemunya antara pembeli dan penjual secara online, untuk melakukan transaksi perdagangan.

Meski begitu, aktivitas ecommerce bukan hanya sekedar mencakup kegiatan belanja online saja, melainkan juga berbagai aktivitas lainnya dengan melibatkan transaksi online.

Contohnya sewaktu mengakses internet banking, e-wallet, hingga pemesanan tiket transportasi, dan kegiatan online lainnya.

Nah, dengan banyaknya pengguna internet, membuka peluang bisnis bagi yang ingin menjajakan barang dagangan secara online. Sehingga, berpeluang menghasilkan uang dari Internet, dengan mencoba bisnis E-commerce.

Dalam prakteknya, konsumen apabila ingin membeli barang lewat online, mereka cukup membuka gadget mereka, kemudian mengakses platform ecommerce untuk mencari produk yang diincar. Beli barang secara online, dan tunggu barang datang ke rumah. 

Platform ecommerce sendiri sudah menjamur diseluruh dunia. Contohnya diluar negri ada Amazon atau ebay yang menjadi retailer raksasa.

Sementara di Indonesia sendiri, nama-nama seperti Tokopedia dan Bukalapak adalah salah satu contoh website E-Commerce terpopuler saat ini yang sering kita dengar.

Dengan demikian ecommerce artinya model bisnis menjanjikan apabila mampu menerapkannya dengan baik.

Jenis jenis e commerce

Transaksi jual beli online memang mempertemukan pihak pembeli dan penjual. Akan tetapi, dalam cakupan luasnya, aktivitas ecommerce sebenarnya terbagi jadi enam jenis, yaitu:

Business to business (B2B)

Dimana pada jenis ini, ecommerce artinya suatu aktivitas terjadinya transaksi jual beli online pada sebuah perusahaan dengan perusahaan lainnya. Model ecommerce ini, bercirikan suatu perusahaan yang memesan barang untuk keperluan bisnisnya.

Misalkan, perusahaan A untuk memenuhi aktivitas di kantor, dia membeli beberapa unit komputer dari toko komputer agar proses operasional perusahaan tersebut dapat berlangsung dengan baik.

Business to consumer (B2C)

Jenis ecommerce ini, dilihat oleh sebuah usaha bisnis online yang menjual produk atau jasa mereka kepada customer. Biasanya, pembeli di platform ecommerce B2C hanyalah kegiatan mengecer.

Apabila kamu pernah membeli produk dari toko online, maka hal tersebut menjadi bagian jenis business to consumer.

Consumer to Business (C2B)

Cosumer to business merupakan kebalikannya dari B2C. Dimana, e-commerce C2B melakukan penawaran produk atau jasa kepada suatu organisasi bisnis atau perusahaan.

Umumnya, yang paling banyak dicari oleh suatu bisnis perusahaan adalah jasa-jasa pembuatan logo yang akan memperkenalkan brand mereka lewat logo tersebut.

Consumer to Consumer (C2C)

Jenis C2C biasanya dilakukan oleh pihak penjual yang menjual barangnya kepada pihak lain.

Walaupun barang bekas, namun karena terlihat masih baru atau masih layak digunakan, pembeli sering melakukan jenis ini karena harganya tentu lebih murah dibandingkan membeli barang baru.

Business to Administration (B2A)

Cara kerja e-commerce ini identik seperti B2B. Bedanya, disini yang menjadi subjeknya adalah antara bisnis dan lembaga pemerintah. Contoh kegiatan B2A, seperti jasa penyedia suatu software dari bisnis online kepada suatu instansi pemerintah.

Consumer to Administration (C2A)

Jenis ecommerce ini layaknya seperti C2B. Namun, aktivitas C2A diterapkan oleh individu dan instansi pemerintah. Mungkin praktek C2A jarang dijumpai di Indonesia. Biasanya, kegiatan dari jenis ecommerce ini berbentuk jasa.

Contoh Ecommerce

Sebelumnya telah disebutkan bahwa terdapat enam jenis ecommerce. Di bawah ini bisa dilihat beberapa contoh untuk masing-masing jenisnya.

Contoh Business to business (B2B)

Monotaro adalah contoh perusahaan yang mempraktekkan bisnis B2B. Monotaro sendiri merupakan perusahaan yang menyediakan barang-barang untuk kebutuhan industri, seperti peralatan kantor, maupun konstruksi bangunan.

Contoh Business to Consumer (B2C)

Contoh Business to Consumer salah satunya adalah Amazon diluar negri, atau Blibli di Indonesia. Dimana kedua startup tersebut menjual berbagai jenis produk untuk langsung dikonsumsi oleh konsumen.

Contoh Consumer to business (C2B)

Contoh Consumer to Business biasanya disediakan oleh ecommerce penyedia jasa. Seperti Fiverr bagi freelancer yang menyediakan berbagai jasa bikin website, translator dokumen dan lainnya. Atau situs Shutterstock sebagai tempat menjual foto untuk keperluan bisnis.

Contoh Consumer to Consumer (C2C)

Mirip dengan B2C, jenis C2C hampir mirip skemanya. Contohnya yaitu seseorang yang menjual smartphone di salah satu platform ecommerce, misalnya Shopee. Smartphone bekas tersebut banyak diincar oleh orang lain karena harganya lebih terjangkau dibanding beli baru.

Contoh Business to Administration (B2A)

Contoh Business to administration seperti yang diterapkan oleh perusahaan Accela. Dimana perusahaan tersebut membantu pemerintah mengerjakan kegiatan administrasi dengan menggunakan sebuah software.

Contoh Consumer to Administration (C2A)

Jenis C2A ini dilakukan oleh seseorang yang menyediakan jasa pembuatan website khusus untuk instansi pemerintahan. Di Indonesia sendiri, jarang ditemukan praktek konsep C2A ini.

Manfaat E-commerce

Menjamurnya website bisnis e-commerce di Indonesia tentu membuat orang-orang berfikir kalau model bisnis ini sangat menjanjikan. Begitu banyak manfaat yang diperoleh dari startup ecommerce artinya menjadi peluang bagi pelaku usaha dalam berbisnis online.

Berikut adalah beragam manfaat tersebut:

Jangkauan Lebih Luas

Tidak seperti toko fisik yang hanya dapat dijangkau oleh masyarakat sekitar, dengan ecommerce artinya pelaku bisnis dapat menjangkau target konsumen lebih luas lagi.

Transaksi jual beli online ini mempermudah konsumen dari luar daerah yang tinggalnya jauh dari tempat kamu berada. Kemudahan ini dapat diperoleh dengan mengaksesnya secara online. 

Buka 24 Jam

Apabila membuka toko konvensional, besar kemungkinan ada masanya toko akan tutup saat malam hari. Sulit bagi kamu untuk membuka toko selama 24 jam setiap hari, karena membutuhkan biaya besar untuk menggaji banyak karyawan. 

Kelebihan tersebut dapat diperoleh apabila membuka toko online. Karena walau saat tidur dimalam hari pun, bisnis oline akan tetap buka dan dapat dikases selama 24 jam penuh.

Hemat Biaya

Ikut berjualan pada platform ecommerce artinya lebih hemat biaya dibanding membuka toko konvensional sendiri. Karena, jika membuka toko fisik berarti mesti memikirkan pembayaran sewa ruko atau gedung, bayar listrik, air, gaji karyawan dan beban tak terduga lainnya.

Sementara kalau menjual barang dan jasa di platform ecommerce seperti Lazada atau Upwork, kamu bisa melakukan registrasi secara gratis. 

Kemudahan Transaksi dan Pengiriman

Ikut menjual di platform ecommerce artinya tidak perlu pusing lagi memikirkan bagaimana cara melakukan transaksi serta mengecek pengiriman barang.

Karena cara bertransaksi biasanya sudah diatur oleh ecommerce masing-masing. Sementara untuk pengiriman, sudah ada jasa pengiriman barang dengan menyediakan aplikasi online. Jadi tidak perlu khawatir lagi, apabila barang belum sampai ke tangan konsumen.

Kerja Fleksibel

kalau membuka toko fisik, berarti kamu harus standbye ditempat usaha tersebut. Lain halnya jika kamu ikut ecommerce. Cara kerjanya lebih fleksibel.

Pebisnis bisa mengakses dan mengecek kinerja jualannya dimanapun kamu berada. 

Cara Membangun Bisnis E-Commerce 

Setelah mengetahui definisi, jenis, contoh, serta manfaat yang diperoleh lewat bisnis ecommerce, mungkin kamu tertarik untuk ikut membuka toko online tersebut.

Jika ingin berbisnis lebih serius lagi, mesti mempersiapkan segala sesuatunya agar bisnis online dapat bertahan lama. Berikut cara membangun bisnis e-commerce:

Riset Bisnis

Tahap awal yang harus dipelajari adalah produk apa yang sedang trending atau dapat bertahan lama, dalam artian dibutuhkan oleh konsumen sepanjang waktu.

Untuk itu, kamu harus melakukan riset bisnis terlebih dahulu. Bisa menggunakan tools berbayar seperti Ahrefs atau cukup pakai tools gratisan seperti Google Keyword Planner.

Tidak lupa pula kalau produk yang dijual merupakan produk yang mampu kita buat. Contohnya, jika pandai membuat kue, maka kamu bisa membuka toko online bidang F&B.

Atau bisa juga dengan menjadi reseller, dengan membeli barang dalam jumlah besar, kemudian menjualnya lagi dengan harga yang lebih tinggi. kalau perlu, cari tempat grosir yang memberikan diskon bagi reseller, untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat.

Tentukan nama brand

Setelah tahu produk mana yang ingin dijual, selanjutnya kamu tentukan nama brand sebagai pengingat bagi konsumen. Nama brand tentu harus unik dan berbeda dari merek lain, agar tidak terkena kasus masalah hak cipta.

Gunakan nama brand yang mengidentifikasi bisnis kamu. Selain itu, pakai nama tidak terlalu panjang agar mudah diingat oleh para konsumen.

Beli Domain TLD

Supaya bisnis dapat dikunjungi oleh konsumen, berarti kamu harus membeli domain TLD. Nama domain berperan sebagai penunjuk pada alamat bisnis di Internet.

Layaknya nama brand, belilah domain dengan nama sesingkat mungkin, agar mudah dilafalkan oleh pelanggan. Bisa juga dengan membeli domain sesuai produk yang dijual. Seperti jualtemplate.com atau belirumah.com.

Kamu bisa membeli domain di tempat-tempat penyedia domain seperti Google domain, Godaddy, atau Niagahoster di Indonesia.

Temukan Unique Selling Proposition 

Unique Selling Proposition (USP) merupakan pembeda antara produk kamu dengan produk kompetitor. USP merefleksikan terhadap strategi branding dari bisnis marketing.

Untuk menemukan USP, cari tahu terlebih dahulu kelebihan serta manfaat dari produk bisnis milikmu. Serta kenapa konsumen harus memilih produk kamu dibanding yang lain. 

Contohnya, kamu membuka jasa penulisan artikel. Dengan begitu kamu bisa menulis kalau artikel buatanmu merupakan artikel original, unik, dan bukan hasil spinner atau copy paste. 

Kesimpulan

Kalau kamu ingin membuka bisnis online dengan model ecommerce artinya kamu mesti tahu lebih dulu seluk beluk seputar bisnis online, agar dapat bersaing dengan para kompetitor.

Untuk itu artikel ini telah menjelaskan apa itu ecommerce, jenis ecommerce beserta contohnya, manfaat, hingga cara membangun bisnis ecommerce sebagai bekal memulai bisnis online.

Posting Komentar untuk "Ecommerce Artinya: Penjelasan Seputar Bisnis Online"